Seputar Batu Empedu
– Kandung empedu adalah organ kecil yang terletak di bawah hati. Kandung empedu bertanggung jawab untuk membentuk cairan pencernaan yang diekskresikan ke dalam usus.
Batu empedu adalah batu yang berada di kandung empedu atau saluran empedu. Kebanyakan batu empedu terbentuk dari kolesterol. Kolesterol cair biasa hadir di kandung empedu dan saluran empedu dalam kondisi normal. Namun, kolesterol cair tersebut dapat menjadi jenuh bila terlalu banyak kolesterol atau terlalu sendikit asam empedu. Hal itu memungkinkan kolesterol mengkristal dan menggumpal menjadi batu empedu.
Gejala
Dalam kebanyakan kasus, batu empedu tidak menimbulkan gejala. Bila menimbulkan gejala, biasanya karena batu empedu menyumbat saluran empedu sehingga menimbulkan apa yang disebut kolik bilier/kolik empedu. Dalam kondisi tersebut, Anda akan merasakan nyeri hebat di perut bagian kanan atas, yang mungkin menyebar hingga ke tulang belikat, bahu dan dada. Rasa sakit biasanya disertai mual dan muntah. Gejala kolik bilier mungkin berkurang dengan berjalan kaki atau membalik-balikkan tubuh dengan posisi berbeda di tempat tidur. Rasa sakit bisa tiba-tiba berhenti bila batu pecah atau kandung empedu terlalu lelah untuk terus menekan.
Sumbatan kronis batu empedu dapat menimbulkan penyakit kuning. Kelangkaan empedu untuk mencerna makanan menyebabkan gejala sakit perut disertai kulit dan bagian putih mata berwarna kekuningan. Air seni dan tinja berubah menjadi kecoklatan. Sendawa, mual, nyeri dan ketidaknyamanan di perut bagian kanan atas terutama dirasakan setelah mengonsumsi lemak dan sayuran tertentu seperti kubis, bayam, telur atau cokelat.
Batu empedu meningkatkan risiko infeksi. Bila itu terjadi, gejala khas infeksi berupa demam tinggi akan muncul, yang mungkin disertai penyakit kuning. Infeksi dapat terjadi di kandung empedu (kolesistitis), saluran empedu (kolangitis), darah (sepsis), atau pankreas (pankreatitis).
Faktor risiko
Faktor risiko batu empedu dikenal dengan singkatan 4F, yaitu Forty, Female, Fat, Family. Artinya, batu empedu lebih umum pada mereka yang berusia di atas 40 tahun, wanita, kegemukan dan punya riwayat keluarga terkena batu empedu.
- Usia lanjut. Batu empedu jarang sekali menyerang di usia 25 tahun ke bawah. Sekitar 30% lansia diperkirakan memiliki batu empedu, meskipun kebanyakan tidak menimbulkan gejala.
- Wanita. Wanita lebih banyak terkena batu empedu dibandingkan pria. Pada wanita insidennya sekitar 2 per 1000, dibandingkan hanya 0,6 per 1000 pada pria. Pada wanita hamil, kandung empedu menjadi lebih rendah dan batu empedu bisa berkembang. Hormon wanita dan penggunaan pil KB juga diduga ikut berperan.
- Obesitas. Kelebihan berat badan merupakan faktor risiko yang kuat untuk batu empedu, terutama di kalangan wanita. Penelitian menunjukkan bahwa wanita dengan memiliki BMI lebih dari 32 memiliki risiko tiga kali lebih besar untuk mengembangkan batu empedu dibandingkan yang memiliki BMI antara 24 s.d. 25. Risiko meningkat tujuh kali lipat pada wanita dengan BMI lebih dari 45.
- Genetik. Bila keluarga inti Anda (orangtua, saudara dan anak-anak) memiliki batu empedu, Anda berpeluang 1½ kali lebih mungkin untuk mendapatkan batu empedu.
Tips Untuk Mencegah Terjadinya Batu Empedu
1. Batasi Jumlah Asupan Lemak
Membatasi jumlah asupan lemak dalam diet sehari-hari dapat mengurangi risiko terjadinya batu empedu. Makanan yang tinggi akan lemak jenuh, seperti daging merah dan mentega, bisa menyebabkan terjadinya batu empedu. Membatasi asupan lemak jenuh, atau beralih ke lemak tak jenuh tunggal, seperti minyak zaitun atau asam lemak omega-3, akan mengurangi risiko terkena batu empedu.
2. Mempertahankan Berat Badan Sehat
Kelebihan berat badan atau obesitas akan mempertinggi risiko terjadinya batu empedu. Olahraga secara teratur dan mempertahankan diet sehat yang seimbang harus menjadi bagian integral dari gaya hidup sehat. Melakukan olahraga minimal selama 30 menit setiap hari dapat membantu mengurangi kemungkinan terjadinya batu empedu. Mengonsumsi lebih banyak buah dan sayuran hijau juga penting untuk mencegah terjadinya batu empedu.
3. Hindari Diet Ketat atau Penurunan Berat Badan dengan Cepat
Jika Anda ingin menurunkan berat badan, tidak dianjurkan untuk melakukan penurunan berat badan dengan cepat atau melakukan diet ketat. Hal ini disebabkan karena kehilangan berat badan dengan cepat dapat menyebabkan pembentukan batu empedu. Kehilangan berat badan lebih dari 1 kg dalam seminggu, selain tidak sehat juga dapat mengakibatkan kenaikan berat badan dengan cepat juga.
Olahraga moderat seperti jalan kaki dan berenang adalah latihan yang baik untuk menurunkan berat badan secara bertahap.
4. Kopi
Minum kopi juga dapat menurunkan risiko terjadinya batu empedu. Kafein yang terkandung dalam kopi dapat berkontribusi terhadap kontraksi kandung empedu yang dapat mengurangi produksi pembentukan batu empedu.
Namun, kafein yang terkandung dalam minuman bersoda dan teh belum terbukti mampu membantu mencegah terjadinya batu empedu.
5. Tindakan Pencegahan Lainnya
Diet tinggi serat dapat mencegah batu empedu. Mengonsumsi kacang-kacangan seperti kacang tanah, almond, dan kenari sangat baik untuk mencegah tejadinya batu empedu.
Tindakan pencegahan batu empedu lainnya adalah dengan menurunkan asupan gula dan karbohidrat.
Makan secara teratur dan tidak melewatkan waktu makan juga penting dalam pencegahan batu empedu.
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar