20 Calon Investor Proyek Jembatan Selat Sunda

Bookmark and Share
Jembatan selat sunda
Jakarta - Pemilik Artha Graha Tomy Winata tak hanya memiliki calon-calon investor dari China untuk menggarap Kawasan Strategis dan Infrastruktur Selat Sunda (KSISS)/ Jembatan Selat Sunda (JSS). Tomy mengaku sudah memiliki calon-calon investor di luar China seperti Korea Selatan, Jepang dan Amerika Serikat (AS).

Tomy mengaku tak terpengaruh soal kabar pemerintah akan merevisi revisi Peraturan Presiden No. 86 Tahun 2011 tentang Pengembangan Kawasan Strategis dan Infrastruktur Selat Sunda. Pihaknya masih melakukan komunikasi dengan calon investor JSS. Menurut Tomy, pihak akan tetap patuh dan loyal pada keputusan pemerintah pusat.

Dikatakannya sampai saat ini PT Graha Banten Lampung Sejahtera (GBLS) dan konsorsium pemda Lampung dan pemda Banten tetap berkerja dan berpegang teguh pada Perpres 86/2011.

"Termasuk membicarakan kerjasama dengan mitra strategis di dalam dan luar negeri..Kami tetap konsisten untuk menyiapkan rencan proyek dan tidak lengah," tegas Tomy kepada detikFinance, Selasa malam (3/7/2012)

Menurutnya banyak perusahaan atau lembaga yang tertarik terhadap proyek KSISS/JSS. Namun ia mencatat hanya beberapa yang sang serius antaralain China, Jepang, Korea Selatan & Amerika Serikat.

Berikut ini 20 calon investor yang siap menggarap proyek KSISS/JSS:

Mitra dari China:

China Development Bank (CBD)
China Railway Construction Corporation (CRCC)
China Civil Engineering Construction Corporation (CCECC)
China Railway Siyuan Survey & Design Group Company Limited (CRSSD)
China Communications Construction Cooperation Limited Company (CCCC)
China Harbour Engineerin Company (CHEC)
China Road & Bridge Corporation (CRBC)
China State Construction Engineering Corporation (CSCEC)
Beijing International Trust (BITIC)
China National Technical Import & Export Corporation (CNTIC)

Calon mitra dari Korea Selatan:
1. Samsung C & T
2. GS Construction
3. Hyundai Engineering & Construction

Calon mitra dari Jepang:
1. Japan External Trade Organization (JETRO)
2. Konsorsium JGC Corporation, Nippon Koei dan Nippon Steel

Calon mitra dari Amerika Serikat (AS):
1. Embassy Of USA
2. US Exim Bank
3. AECOM
4. TY Lin Int
5. Fugro Mc Leyland

Sebelumnya pemerintah melalui kementerian keuangan akan mengambil alih proses pendanaan studi kelayakan atau feasibility study (FS) proyek Kawasan Strategis dan Infrastruktur Selat Sunda (KSISS/JSS) dari pemrakarsa (Artha Graha dan Pemda Lampung-Banten). Pemerintah tak mau hanya China yang mendapatkan kesempatan untuk menjadi pemenang tender proyek KSISS/JSS.

"Lebih bagus mana kita dapatkan peserta dari berbagai negara yang sudah teruji dibanding dengan pemrakarsa yang sekarang pun masih berupaya gandeng investor, jadi lebih baik sudahlah. Lagi pula FS-nya kan kita juga lebih baik pemerintah saja yang bikin apalagi ini proyek besar juga, Rp 100 triliun lebih gitu kan," kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Bambang Brodjonegoro.

Bambang mengatakan pemerintah ingin proyek KSISS/JSS benar-benar dibangun oleh investor maupun kontraktor yang terbaik. Menurutnya untuk teknologi jembatan panjang bukan hanya dominasi China saja.

"Lagian pertama apa cuma China yang the best, kan masih ada Korea (Selatan), Jepang, masih ada negara lain jadi ya gini deeh. Kan kalian ingat proyek fast track I, 10.000 MW, kan semuanya China sampai kontraktornya. Apa yang terjadi coba sekarang ? Apa? Kamu tahu nggak, lambat, PLN ngeluh spesifikasinya dan lain-lain," ungkap Bambang.

Sumber : Detikfinance

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar

Powered By Blogger