Bersembunyi dibalik Topeng kepalsuan

Bookmark and Share
Yang namanya topeng itu pasti palsu, anda bisa bayangkan jika hidup anda memakai topeng itu berarti diri anda adalah palsu. Dan bayangkan jika topengnya palsu, berarti anda benar-benar palsu.
Artikel ini mengajak anda untuk membuka topeng anda, dan jangan pernah melanjutkan membaca jika anda tidak ingin membuka topeng anda. Artikel ini pun akan mengajak anda untuk berpikir tentang diri anda sendiri bukan tentang orang lain.
Sebelum melanjutkan atau anda ingin menghentikan membaca artikel ini cobalah renungkan sedikit saja apakah anda sekarang memakai topeng? tentu tidak, kecuali anda seorang badut yang lucu, atau anda ingin menghadiri pesta topeng.
topengKetika kita berkata “Inilah aku : inilah pikiranku, inilah pilihanku, inilah agamaku,…” Sebetulnya sama saja hakikatnya jika kita berkata “Inilah moyangku : Inilah pikiran keluargaku, inilah pilihan lingkunganku, inilah agama moyangku,…”Aku’ yang berasal dari diri kita sebenarnya tidak ada di sana. Semuanya hanyalah topeng yang digunakan pihak-pihak luar, pihak eksternal kedalam diri kita. Dan hebatnya lagi kita berani mati jika ada yang melecehkan topeng-topeng tersebut.
Cobalah perhatikan secara seksama perkelahian-perkelahian atau benturan-benturan antar kelompok, antar suku, antar bangsa dan antar agama. Apa betul mereka yang terlibat di dalamnya karena perintah atau karena nalurinya? Kebanyakan mereka terlibat bukan membela ‘DIRI-ku’ tapi membela ‘KELOMPOK-ku’. Kelompok ini bisa diberi label apa saja mulai dari fakultas, suku, bangsa, sampai agama.
Seperti filosofi yang mengutip “Mereka yang ikut berperang sebenarnya adalah orang-orang yang tidak berperang demi mereka yang berperang, tetapi demi yang tidak ikut berperang”. Hebatnya lagi, prinsip yang di benarkan oleh ajaran nasionalisme yang sempit dan mengatakan : “Right or wrong is my country” [benar atau salah kalau itu negriku maka harus di bela].
Ajaran ini sama dengan ajaran yang di anut geng-geng preman. Setiap anggota geng wajib membela harkat dan martabat gengnya apabila ada anggota geng lain yang melecehkannya. Coba anda renungkan : apa benar suku dan agama tidak menganut ajaran ini? jika ia, lantas apa perbedaan antara suku, agama dan geng? inipun sama seperti manusia yang hanya menjadi KELOMPOK lain atau ORANG lain, ada yang berambut gondrong kita ikutan berambut gondrong, ada yang menari kitapun ikut menari, bahkan ada yang rela mati kitapun ikut-ikutan mati.
Hal itu terjadi karena kita nyaris tidak pernah bertindak berdasarkan dorongan NALURI kita. Kita selalu bertindak berdasarkan topeng-topeng kepalsuan yang kita kenakan selama bertahun-tahun. Akibatnya hampir seluruh tindakan kita hanyalah kumpulan kepalsuan-kepalsuan. Dan kepalsuan akan susah berdamai dengan sesamanya. Jika kepalsuan bertemu maka bahasa yang di gunakan adalah KEBOHONGAN.
Anda tidak suka boy bands tetapi anda berusaha untuk suka, anda juga tidak suka musik rock tetapi karena teman dan kekasih anda suka maka anda akan berusaha untuk suka musik tersebut, atau anda seorang blogger yang mempermainkan judul dengan menghina agama padahal isinya tidak demikian anda hanya mengharapkan pengunjung yang besar. Dalam hal ini anda sudah memakai topeng, dan anda bisa dikatakan seorang pecundang sejati.

Sekarang anggaplah anda Susilo

Sekarang kita tanya siapakah Susilo itu? Mungkin anda mengacungkan tangan. Itu bukan Susilo; itu tanganya Susilo. Kalau begitu siapakah Susilo itu? Anda menunjuk dada Anda. Itupun bukan Susilo; itu dada-nya Susilo. Anda menunjuk kepala anda. Itu juga bukan Susilo; itu kepalanya Susilo. Lalu siapakah sebenarnya Susilo itu? Anda berteriak “saya”, itu juga pasti bukan Susilo; itu pengakuan Susilo.
Kendatipun Susilo tidak punya tangan untuk diacungkan, ia tetaplah Susilo yang utuh. Seandainya presiden Soekarno kehilangan suaranya sehabis membaca teks proklamasi di karenakan gangguan pada pita suaranya. Ia tetaplah seorang proklamator.
Sekarang siapakah DIRI anda? cobalah pejamkan mata sejenak dan mencoba mengingat apa yang anda lakukan pada masa lalu dan yang akan anda lakukan pada saat ini. Apakah anda menggunakan topeng? atau anda bisa bertanya pada diri anda sendiri “Siapakah aku sebenarnya”


SUMBER

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar

Powered By Blogger